Selasa, Oktober 29

Engkau yang tahu

Mata melihat ingin jauh memandang
Tetapi pudar, samar dan kabur yang dirasakan
Ingin rasanya hayalan menjadi kenyataan
Ketika mata mulai dipejamkan
Sembari berdo'a agar semua dapat terwujudkan

Berlinang air mata saat mengingat kenyataan
Perjalanan hidup yang telah dijalani
Semua penuh dengan noda dan dosa
Bersujudpun telah dilakukan
Agar semua dapat terbersihkan

Ingin rasanya mengulang perjalanan kehidupan
Dengan semua hayalan yang diidamkan

Harapan demi harapan ada  dalam ingatan
Namun semua hanya harapan belaka
Secercah harapanpun mungkin ta ada
Karena perjalanan telah terlalui
Adakah harapan baru dalam perjalanan ini
Disaat mata telah redup karena usia telah lanjut

Duhai ... Sang Maha Pencipta
Berkatilah perjalanan hidup ini
Bimbinglah selalu di jalanMU
Terimalah sujud dan taubat ini
Karena kepada siapa lagi dapat mengadu
Karena hanya Engkaulah Tuhan yang Maha tahu.

Senin, September 30

Mutiaraku

Cahaya yang dulu kupeluk
Kini telah menampakan sinarna
Namun sinar itu belum begitu terang
Mungkin karena dulu aku....
telah lama melupakannya
Karena aku terpesona dengan kehidupan ini
Kini aku sadar ....
Cahaya itu mutiara hatiku
Dia yang harus aku rawat dan kujaga
Agar sinarna tidak meredup, bahkan padam..
kusam , kotor dan ternoda.
Secercah Harapan telah aku gadaikan
Pada kedua mutiaraku
Agar menjadi cahaya penerang jiwaku
Dalam mengarungi hidup ini
Mudah - mudahan mutiara itu dapat...
membawa keberkahan hidup
Menerangi setiap langkahku
Membimbingku disaat usia telah senja
Menjadikan penglihatanku yang kedua
Membawaku dalam kebahagiaan
Atas karunia Illahi


Minggu, September 1

Ku Pasrahkan PadaNya

Memang jalan tak selamanya lurus dan indah
Belokan ..turunan ... dan tanjakan pasti menghadang
Kadang rata tapi kadang bergelombang 
Penuh dengan bebatuan bahkan kerikil tajam
Itulah sebuah jalan kehidupan

Kita kadang selalu berdo'a agar semua dimudahkan
Tapi kadang kita selalu tidak mensyukuri dengan apa yang didapatkan
Karena semua yang didapat tidak sesuai dengan harapan
Inilah mungkin sebuah cobaan dan ujian
Pantaskan kita menolak dengan apa yang Dia berikan

Kalau kita tengok kebelakang
Apa yang kita bawa waktu kita lahir
Kita tak punya apa - apa dan tak ada daya
Semua kepasrahan yang ada
Dengan menerima suratan takdirNya

Sepantasnya semuanya kita pasrahkan padaNya
Menjalani hidup dengan apa adanya
Menerima kenikmatan kesehatan kita dapat terlahir
Mensyukuri dengan apa yang didapat
Karena Dia yang maha memberi nikmat

Kamis, Agustus 29

SyafaatNya

Mimpiku ingin rasanya jadi kenyataan
Mereka yang bersujud di depan makam yang dimuliakan
KehadiratNya mereka memohon ampunan
Shalawatnya untuk junjungan yang dimuliakan

Mengapa aku tak juga ikutan
Hanya terpaku dan meninggalkan
Ingin rasanya kembali..dalam impian
Untuk ikut bersama mereka yang bershalawatan

Ya..Allah ya Rabb.. ijinkan aku untuk ikut bersujud
di dekatnya yang Engkau muliakan
Baginda Muhammad Rasulullah utusanMu
Penolong dan penerang jalan hidupku
Agar aku mendapatkan syafaatMu

Dari dosaku yang tak dapat ku hitung
Dari kehidupku ini yang penuh bergelimang noda
Ampunilah aku ya Rabb..
Engkaulah yang Maha Pengampun
Yang Maha memiliki Asmaul Husna


Jumat, Juli 5

Ingat Malam

Kemarin ….
Kemana kau pergi
Sekarang ….
Dimana kau berada
Pagi buta semestinya kau terbangun
Tengah malam semestinya kau tafakur
Berapa banyak kerjaan yang telah kau perbuat
Berapa hitungan yang bisa kau ingat
Detak jantung yang kian melambat
Napaspun kini tinggal lambaian
Apa yang mesti kau  banggakan
Disaat ajal tinggal segenggaman
Sebentar lagi malam datang
Cahaya penerang mungkin tak ada
Hanya kegelapan yang terasa
Mulai dari sekarang…
Ambilah sebuah penerang
Agar hatimu menjadi tenang
Ingatlah selalu akan hadirnya malam

Rabu, Juni 19

ImpianKu

Mimpiku bukanlah mimpimu
Aku bertanya belum tentu kau menjawab
Kau berkata belum tentu aku suka
Tapi akukan berusaha agar semua  membaik

Saat ku akan tertidur ingin kau hadir
Saat kuterbangun dari mimpi ingin kau hadir
Ingin rasanya mimpiku hadir bersamamu
Disaat - saat semua memburuk

Keadaan tidak seperti dulu lagi
Kenangan indah hanya sesaat dan tinggal impian
Impian yang kadang tidak tersampaikan
Bersama dirimu yang slalu kuidamkan

Kau seakan tambah menjauh dan jauh
Padahal kau dekat
Aku bertanya apakah aku sedang bermimpi
Padahal ini nyata
Ataukah hanya mimpi dan harapan semata
Impianku


Selasa, Juni 11

Hakikat Sebuah Cinta




Lirik lagu Iklim Hakikat Sebuah Cinta

Aku adalah insan yang tak punya
Cuma rasa cinta membara
Lalu tercipta rinduku padanya
Kerana cinta bahagia
Pujangga menyatakan oh cinta berharga
Dari emas dan permata
Lalu ku bawa cinta di persada jiwa
Sinar menyuluh gelita
Sewaktu debar cintamu terasa melanda
Bangkit rinduku padamu di ketika itu
Lalu tersentak diriku sedari lamunan
Kini sebenarnya aku telah kau tinggalkan
Aku adalah insan yang tak punya
Kilauan emas permata
Lalu kucoba menaburi cinta
Bagimu tiada nilainya
Tiada harta dan cinta

Madhol & Ranking Pertama

Lagu Kenangan
Jadul


MADHOL

Keplok keplok buat yang sok jago
Raport merah sebab sering madhol
Pasang aksi tapi nembak bakso
Isep puntung biar batuk batuk
Eeghk aghk aghk aghk

Keplok keplok buat yang sok mode
Modal dandan pake uang SPP
Pules lipstick kayak makan es krim
IQ tinggi sayang suka madhol
Mau jadi apa ?

Rabu madhol (bohong)
Sabtu madhol (bohong)
Minggu madhol (wooo…)
Klayar kluyur Monas Blok M Ancol

Ida.. siapa nama bokapmu ?
Awas kulaporkan kelakuanmu
(jangan dong.. jangan dong..)

Laporin jangan ?
Laporin !
Makanya sadar dong
Iya.. hik hik..


RANKING PERTAMA

Didalam kelas aku termenung
Ingat ulahmu di kantin tadi
Adakah kau hanya bergurau saja
Kau bilang naksir padaku

Rasa gelisah dimana kamu
Aku melirik ke bangku samping
Rupanya kau sedang tersenyum manis
Membuat aku tersipu

Kutunggu kamu di gerbang sekolah
Maukah kamu mengantarku pulang
Aduh senangnya jalan kaki
Bersama kamu lala.. lala...
Bersama kamu lala.. lala..

Seindah dalam cerpen remaja
Bergandeng tangan, berlari kecil
Kau adalah cowok ranking pertama
Bangganya aku padamu


Salam buat :
Aida Sofiati (objek nama)   dan   Tuti Ernawati (pertama lagu ini diperdengarkan ke Aku)

Kamis, Juni 6

Tegar


Tersadar diri ini dari mimpi
Berjuang agar dapat berdiri
Berjalanpun kadang tertatih tatih
Ketika terhempas ombak yang berbuih
Matahari yang sudah terbenam malam
Matapun tak dapat lagi melihat tajam

Ingin rasanya kuselusuri pantai
Tapi diri tak sanggup menggapai
Namun harapan ini selalu terpancar
Di dalam lubuk hati yang ingin tegar
Menghadapi kehidupan yang selalu berputar

Jalan ini memang masih panjang
Sepanjang keinginan yang slalu terbentang
Hidup memang harus bersabar
Dengan keIhlasan yang slalu menghantar
PadaMu Tuhan aku bersandar

Senin, Juni 3

Masa berlalu

Harapan

Cerita ini imajinasi
Tidak enak rasanya berhalusinasi
Ingin rasanya ku utarakan
Isi hatiku padamu
Tapi lidah tak dapat terucap
Karena kau tidaklah menyambut
Hasrat hati untuk dapat bertaut

Pagi sekali sepeda itu kukayuh
Ingin mengejar bayanganmu waktu itu
Sering kuperhatikan bayanganmu saat ke sekolah
Dijalan aspal hitam yang sering kau lalui
Ingin rasanya mengejarmu
Kuharap bisa memandangmu lebih dekat
Tapi kau tambah menjauh dan jauh

Aku hanya bisa memandang dan berandai – andai
Engkau yang cantik dan pendiam
Engkau yang imut dan mengemaskan
Tersadar aku dari dari lamunan
Ketika engkau membacakan alunan ayat – ayat Allah
Ternyata engkaupun pandai mengaji, saat ada MTQ
Aku tambah mengagumimu
Saat itu engkau belumlah cukup dewasa
Tapi dirimu sudah memancarkan cahayamu
Kuberharap engkau memberikan secercah harapan padaku
Agar aku dapat berteduh didalam lubuk hatimu




Kembalilah..

Catatan – catatan kecil sudah ku goreskan
Tapi  engkau belum ada balasan
Seratus satu surat telah ku kirimkan
Pada angin, awan dan  halilintar
Agar engkau tahu dan dapat mendengar

Kugoreskan lagi lamunanku
Pada pohon dan dedaunan
Agar engkau dapat menyapaku
Serta mengingat  semua goresan
Agar dapat tertuang dalam kalbumu

Sedari dulu aku ingin  katakanan
Sedari dulu aku ingin utarakan
Sesuatu yang terpenjara dalam hati
Sesuatu yang mengharap dirimu kembali

Kau yang jauh di antah berantah
Bagaikan ditelah bumi yang lagi membisu
Sepi…Sunyi…Senyap…
Hanya tetesan embun yang ikut berucap
Pada dedaunan dan ranting kecil

Dimanakah kau kini sahabat
Yang pernah mengisi ruang kosong dalam hati
Kembalilah sahabat
Masihkah ada secercah harapan padaku
Aku yang slalu menantimu kembali..

Sabtu, Mei 25

Sahabat


Andai kau tahu

Ku yakin engkau tahu
Kabar yang ku kirim  lewat angin
Ku yakin engkau tahu cerita rintik hujan
Rintik hujan dihutan jati
Tapi engkau menutupi diri
Dengan payung pelangimu
Ku tahu kau menderita
Karna galau dalam jiwamu
Rumput yang basah dirumahmu
Tidak dapat membuatmu bahagia
Bunga yang kau tanam tidak lagi berseri
Mungkin malu ..
Rasaya enggan ingin menanyakan keluhanmu
Karna di wajahmu tak ada senyum lagi
Burung yang biasa menghiburmupun telah kau halau
Mungkin dirimu ingin menyendiri
Dari nyanyian nyanyian ceritanya
Andai kau tahu …
Semua ingin membuatmu tersenyum lagi
Seperti waktu dulu
Satu tahun berlalu
Awan diatas rumahmu tidak secerah dulu
Mataharipun malu untuk menampakan dirinya
Karena awan hitam memelukmu
Andai kau tahu….
Secercah harapan masih ada
Agar kamu dapat bangun dari tidurmu
Yang slalu bermimpikan tentang kegelapan



Dimana swaramu

Awan mendung menghiasi pesawahan
Gerimis rintik membasahi dedaunan
Kuberteduh di bawah pohon jati sejenak
Menunggu ..dan termanggu
Anginpun berhembus menyapaikan ceritamu
Tentang dirimu yang slalu bermimpi
Mimpi yang dulu kau ceritakan padaku
Dibalik pelangi – pelangi yang dulu-dulu tlah berlalu
Mengharap kehadiranku waktu itu
Swaramu perlahan terdengar lirih
Sehingga akhirnya tak terdengarlagi
Ku ingin mencari dimana swaramu kau simpan
Selanjutnya ku berjalan dan terus berjalan
Hingga akhirnya ku berhenti di tepi pantai
Sebuah prahupun terlihat terdapar
Kunaiki dan kukayuh kesebrang lautan
Tapi ku tak yakin akan sampai di tujuan
Karena layar yang kukembangkan telah banyak berlubang
Andai ku tahu dimana swaramu kau simpan
Mungkin dulu aku akan menghampirimu
Tapi kini aku telah berada ditengah lautan
Terhempas angin…ombak… dan hujan menghadang
Mestinya aku akan tetap bertahan
Tapi aku kwatir karna prahunya telah lapuh
Entah sampai kapan akupun dapat berlabuh
Secercah harapan yang selalu di impikan

Selasa, Mei 21

Air kehidupan

Jalan kehidupan bersumber dalam hati yang dalam
Hati selalu berkata lurus, maka akan terasa indah dijalani
Memang jalan kadang berbelak belok, itu suatu rintangan
Walaupun lurus belum tentu datar , tapi itu sebuah harapan
Bebaturan dan rumput ilalang kadang menghadang, itu suatu cobaan
Alam ini indah.......
Tapi keindahannya hanya sesaat, jika semua telah rusak
Sejauh mana mata memandang keindahan alam, akan terlihat yang indah terbentang
Terlihat mempersona dan ingin dihampiri, dengan segala yang tak pasti
Kesiapan dan kesungguhan adalah sebuah modal
Dalam usaha yang belum pasti
Mesti begitu itu harus dilaluinya
Karena hanya itu harapan kehidupan
Untuk menemukan adanya secercah harapan
Dalam kehidupan yang nyata.......
Apalah yang mesti di pikirakan , kalau hanya berpangku tangan
Apalah yang mesti di lamunkan, kalau semua sudah di jalani
Apakah akan kembali dimana awal berpijak
Apakah akan dilalui dimana nanti akan berhenti 
Semestinya harus dijalani apa adanya , tanpa ada keluh kesah dalam hati
Semestinya harus disyukuri dengan apa yang telah dapat dilalui
Air adalah potret kehidupan .............
Selalu melalui kehidupannya dengan sabar tapi pasti
Walau itu berat........, melalui celah karang dan bebatuan
Terhepas.... terhembus... terbawa angin jauh jatuh di gunung -gunung
Tapi ia tetap tegar menghadang
Karena ia semua akan mendapatkan manfaatnya
Bagaimana dengan yang selama ini dilalui
Sudahkan berfikir semua tentang kebaikan dan manfaat
 

Minggu, Mei 12

Wasiat buat Anakku

Anakku hidup itu tidak gampang
Tidak cukup hanya dipikiran
Tapi harus di laksanakan
Anakku jalan kehidupan ini tidak selamanya datar
Kadang ada turun dan naik

Anakku haruslah sabar sesuai tuntunan Al-Qur'an
Jangan slalu membusungkan dada karena kekayaan
Selamanya harus bersyukur dan ingat kepada yang Maha Agung
Hati – hatilah anakku jangan sampai  menjadi kufur

Anakku jadilah engkau orang yang baik
Jadilah engkau orang yang kaya,
Kaya harta dan kaya hati

Anakku hiduplah engkau menjadi orang yang taat perintah Agama
Jangan jauh dari ulama, punya sobat yang ahli taubat bersama dai dan para kiai
Karena hidup bisa berubah karena keadaan, biar engkau ada yang mengingatkan
Dari tindak tanduk perbuatan yang kadang selalu salah dalam melangkah.

Anakku jadilah anak pintar dan bener,  yang jujur dan tidak bohong
Jangan menyakitkan orang lain , biar hidupmu  banyak saudara
Tuturkata dan prilaku  serta  perbuatanmu  agar slalu mengarah pada kebahagiaan
Keselamatan dunia dan akhirat

Anakku… ya ..anakku .. jadilah orang yang sholeh.

Minggu, April 28

Hidup

Kenapa  harus berkata
Kenapa  harus berkarya
Kapan  bisa berjaya
Kapan  bisa bahagia

Hidup memang rumit
Tapi tidaklah sulit
Andai saja tidak sakit
Pasti tidak terasa pahit

Hidup harus bersyukur
Tapi jangan jadi kufur
Karena Allah yang ngatur
Insya Allah menjadi makmur

Hidup harus di jalani
Bukan untuk di hindari
Jika mati  akan di sholati
Apa yang mesti dibawa nanti



Jumat, April 26

Keinginan

Andai hari masih berbaik hati
Andai siang dan malam juga ikutan
Ingin rasanya hidup menjadi  berarti
Pantang tenggelam dalam keterpurukan

Ombak berdebur seakan bicara
Angin berdesis seakan berbisik
Awan berarak seakan ingin berkawan
Dedaunan melambai seakan mengajak
Kicauan burung seakan ikut bernyanyi
Gunung-gunung juga ikut bersenandung

Oh  ingin rasanya mendengar ceritanya
Andai saja bisa mendengar bisikannya
Angan-angan yang dulu diidamkannya
Deburan hati yang bergejolak mengajaknya
Kini  hanya tinggal sepenggal nyayiannya
Gelora jiwa yang selalu  mengundangnya

Padamu harapan masih ada
Pada genggamanmu yang sekuat baja
Pada keinginannmu yang tidak lagi tertunda
Pada saatnya nanti engkau akan menikmatinya








Terkenang

Sejauh mata memandang
Hanya bayangan yang terkenang
Bayangan yang dulu telah lama hilang
Kini hadir dalam angan dan bayang - bayang
     Semenja dulu ingin aku bersandar
     Karena keadaan yang sudah memudar
     Sayang dulu tak sempat  mengantar
     Dalam perahu yang sudah terdampar
              Kulihat engkau berdiri ditepian
              Sekali - kali melihat anak pujaan
             Yang kini tumbuh jadi anak impian
             Dialah anak lelaki yang tampan
          
Sekarang mentari telah terbenam
Diikuti suara hewan yang beragam
Matamu kadang masih terlihat tajam
Dalam raut wajah yang hampir kelam
     Ku menatap dari kejauhan
     Pikiranmu kosong tapi terlihat ada harapan
     Harapan yang tak mungkin tersampaikan
     Karena perahumu sudah berlayar jauh di lautan
             Tujuan hidup yang engkau nantikan
             Harapanmu dulu telah pudar dalam penantian
             Diriku yang menjadikan lamunan
             Telah berlabuh duluan
                    Maafkan..diri dengan apa yang telah terjadi
                    Karena dulu engkau hilang tanpa kabar di rantauan
                    Dan engkaupun tak ada berita kabar harapan pasti
                    Sehingga aku berlayar tanpa tujuan
                           Paruhuku kini mungkin telah retak
                           Karna keindahannya yang sudah terkoyak
                          Oleh surat - suara serak yang memberontak
                          Tapi aku akan bertahan jika ini suatu kehendak
Tidak ku tahu sampai kapan aku bertahan
Dengan kehidupan dan kesabaran
       Kapan layarnya akan berkembang
       Karena kini ada sedikit lubang

               Semoga Engkau selalu membimbingku Tuhan
               Dalam kehidupan yang menjadikan kekendakMu
               Kuberpasrah dan berserah diri padaMu Tuhan
               Karna Engkau yang menuntun hidupku

Selasa, April 23

Menatap

Sedari dari dulu aku berkaca
 Kupandang wajah yang kini mulai menua
   Hidup ingin rasanya bermakna
    Merajut benang yang kusut terurai
      Menatap hari menggapai harapan
        Harapan yang tinggal segenggaman
          Jika terbuka terlepaslah angan - angan
            Anggan - angan indah dalam impian
              Bersama sanak saudara di waktu itu
                Tawa , canda membuat bahagia
                  Kebahagiaan yang dulu di rasakan
                    Keinginan agar semua dapat terulang
                      Dalam kebahagian yang tak dapat dibayangkan


Jumat, Maret 22

Goresan

Ketika mata tidak bisa terpejam
        Dan mulut tidak bisa berkata - kata
                 Hanya hati yang dapat berucap 
                            Adakah setitik harapan kehidupan
                                     Mereka yang telah lama tersungkur
                                                Dalam tumpukan jerami yang tak beraturan
                                                           Hidup sayang mati enggan
                                                                     Melihat kedepan yang jauh terbentang
                                                                              Jalan panjang berlika - liku
                                                                                         Turun naik  tak terlihat ujung
                                                                                                   Haruskah kita bersandar 
                                                                                                            Pada bebatuan yang terjal - terjal

                                                                                                   Terik mentari membarakan hati
                                                                                        Langkahpun kini yang tidak kuat lagi
                                                                            Sekuat pepohonan yang masih muda itu
                                                                Muda perkasa tua binasa
                                                   Kehidupan ini memang penuh rencana
                                    Hasrat hati ingin berkarya
                       Diusia renta tinggal secercah harapan yang ada
           Biarlah semua berserah
Pada sang kuasa alam semesta
 ------------------------------------------------------------------------------   goresen hati dalam arungi kehidupan