Sabtu, Mei 25

Sahabat


Andai kau tahu

Ku yakin engkau tahu
Kabar yang ku kirim  lewat angin
Ku yakin engkau tahu cerita rintik hujan
Rintik hujan dihutan jati
Tapi engkau menutupi diri
Dengan payung pelangimu
Ku tahu kau menderita
Karna galau dalam jiwamu
Rumput yang basah dirumahmu
Tidak dapat membuatmu bahagia
Bunga yang kau tanam tidak lagi berseri
Mungkin malu ..
Rasaya enggan ingin menanyakan keluhanmu
Karna di wajahmu tak ada senyum lagi
Burung yang biasa menghiburmupun telah kau halau
Mungkin dirimu ingin menyendiri
Dari nyanyian nyanyian ceritanya
Andai kau tahu …
Semua ingin membuatmu tersenyum lagi
Seperti waktu dulu
Satu tahun berlalu
Awan diatas rumahmu tidak secerah dulu
Mataharipun malu untuk menampakan dirinya
Karena awan hitam memelukmu
Andai kau tahu….
Secercah harapan masih ada
Agar kamu dapat bangun dari tidurmu
Yang slalu bermimpikan tentang kegelapan



Dimana swaramu

Awan mendung menghiasi pesawahan
Gerimis rintik membasahi dedaunan
Kuberteduh di bawah pohon jati sejenak
Menunggu ..dan termanggu
Anginpun berhembus menyapaikan ceritamu
Tentang dirimu yang slalu bermimpi
Mimpi yang dulu kau ceritakan padaku
Dibalik pelangi – pelangi yang dulu-dulu tlah berlalu
Mengharap kehadiranku waktu itu
Swaramu perlahan terdengar lirih
Sehingga akhirnya tak terdengarlagi
Ku ingin mencari dimana swaramu kau simpan
Selanjutnya ku berjalan dan terus berjalan
Hingga akhirnya ku berhenti di tepi pantai
Sebuah prahupun terlihat terdapar
Kunaiki dan kukayuh kesebrang lautan
Tapi ku tak yakin akan sampai di tujuan
Karena layar yang kukembangkan telah banyak berlubang
Andai ku tahu dimana swaramu kau simpan
Mungkin dulu aku akan menghampirimu
Tapi kini aku telah berada ditengah lautan
Terhempas angin…ombak… dan hujan menghadang
Mestinya aku akan tetap bertahan
Tapi aku kwatir karna prahunya telah lapuh
Entah sampai kapan akupun dapat berlabuh
Secercah harapan yang selalu di impikan