Sejauh mata memandang
Hanya bayangan yang terkenang
Bayangan yang dulu telah lama hilang
Kini hadir dalam angan dan bayang - bayang
Semenja dulu ingin aku bersandar
Karena keadaan yang sudah memudar
Sayang dulu tak sempat mengantar
Dalam perahu yang sudah terdampar
Kulihat engkau berdiri ditepian
Sekali - kali melihat anak pujaan
Yang kini tumbuh jadi anak impian
Dialah anak lelaki yang tampan
Sekarang mentari telah terbenam
Diikuti suara hewan yang beragam
Matamu kadang masih terlihat tajam
Dalam raut wajah yang hampir kelam
Ku menatap dari kejauhan
Pikiranmu kosong tapi terlihat ada harapan
Harapan yang tak mungkin tersampaikan
Karena perahumu sudah berlayar jauh di lautan
Tujuan hidup yang engkau nantikan
Harapanmu dulu telah pudar dalam penantian
Diriku yang menjadikan lamunan
Telah berlabuh duluan
Maafkan..diri dengan apa yang telah terjadi
Karena dulu engkau hilang tanpa kabar di rantauan
Dan engkaupun tak ada berita kabar harapan pasti
Sehingga aku berlayar tanpa tujuan
Paruhuku kini mungkin telah retak
Karna keindahannya yang sudah terkoyak
Oleh surat - suara serak yang memberontak
Tapi aku akan bertahan jika ini suatu kehendak
Tidak ku tahu sampai kapan aku bertahan
Dengan kehidupan dan kesabaran
Kapan layarnya akan berkembang
Karena kini ada sedikit lubang
Semoga Engkau selalu membimbingku Tuhan
Dalam kehidupan yang menjadikan kekendakMu
Kuberpasrah dan berserah diri padaMu Tuhan
Karna Engkau yang menuntun hidupku